MANAJEMEN
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR
MANAJEMEN KURIKULUM
DISUSUN OLEH :
Khoirul Khobir (13290047)
M.Rizky R (13290053)
Nurhayati (13290069)
Nyayu Siti Nurlaila (13290075)
DOSEN PENGAMPU
:
Fitri Oviyanti,
M.Ag.
JURUSAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2015
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembentukkan suatu organisasi yaitu untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Begitu pula dengan salah satu organisasi yang
sangat besar seperti dunia persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai
pendidikan maka harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan agar dalam
pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah kita mengenal yang
namanya kurikulum.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan
pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka
dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa memahami konsep dasar
dari kurikulum. Pada dasarnya kurikulum merupakan
suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen kurikulum
suatu lembaga pendidikan dapat diidentifikasi dengan cara mengkaji suatu
kurikulum lembaga pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian
Manajemen Kurikulum ?
2.
Bagaimana Ruang Lingkup
Manajemen Kurikulum ?
3. Apa Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian manajemen kurikulum.
2.
Untuk
mengetahui ruang lingkup manajemen kurikulum.
3.
Untuk
mengetahui prinsip-prinsip manajemen kurikulum.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen Kurikulum
Secara etimologi, manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari
kata manus yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata ini digabungkan menjadi
kata kerja manager yang berarti “menangani”. Kata ini selanjutnya diadopsi
dalam bahasa Italia maneggiare yang
berarti “mengendalikan” terutama “mengendalikan kuda”. Dalam perkembangannya diadopsi
kedalam bahasa Prancis management,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manager diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang
yang melakukan kegiatan manajemen. Kemudian, management diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia menjadi pengelolaan.
Manajemen adalah
melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi
yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran
yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.
Menurut Hasibuan,
manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Sedangkan menurut Stoner, manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin
dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan sumber daya organisasi
yang tesedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.
Berdasarkan
definisi-definisi di atas, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah suatu kegiatan mendayagunakan orang dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efesien yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,
dan evaluasi.[1]
Istilah kurikulum
(curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat terpacu), dan pada awalnya digunakan dalam dunia
olahraga. Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh
oleh seorang pelari mulai dari start sampai
finish untuk memperoleh
mendali/penghargaan. Kemudian, pengertian tersebut diterapkan dalam dunia
pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran (subject)
yang harus ditempuh oleh seseorang siswa dari awal sampai akhir program
pelajaran untuk memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah.
Berdasarkan
pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu :
1.
Adanya
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan
2.
Tujuan
utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
Dengan demikian, setiap siswa harus menguasai seluruh mata
pelajaran yang diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting
dan menentukan. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada
sejumlah mata pelajaran, tetapi mencakup semua pengalaman belajar yang dialami
siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya.
Berikut pengertian kurikulum menurut
beberapa para ahli :
1.
Harold
B. Alberty, kurikulum sebagai kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah
tanggung jawab sekolah.
2.
Saylor,
Alexander, dan lewis, kurikulum sebagai segala upaya sekolah untuk memengaruhi
siswa belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di luar
sekolah.[2]
3.
S.
Nasution, kurikulum dalam arti luas meliputi seluruh program di sekolah, yakni
segala pengalaman di bawah tanggung jawab sekolah.
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pembelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai pendidikan
tertentu.[3]
Jadi, manajemen kurikulum adalah
suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik,
dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.[4]
B.
Ruang
Lingkup Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Ruang
lingkup manajemen kurikulum adalah sebagai berikut :
1.
Manajemen Perencanaan Kurikulum
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan
kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa ke arah
perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana
perubahan-perubahan yang telah terjadi pada siswa.
Perencanaan
kurikulum dijadikan sebagai pedoman yang berisi petunjuk tentang jenis dan
sumber peserta yang diperlukan, media penyampaian, tindakan yang diperlukan,
sumber biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, sistem control, dan evaluasi
untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan Kurikulum
Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum
berkenaan dengan semua tindakan yang berhubungan dengan perincian dan pembagian
semua tugas yang memungkinkan terlaksana. Dalam hal ini manajemen bertugas
menyediakan fasilitas material, personal dan kondisi-kondisi supaya kurikulum
dapat terlaksana.
Pelaksanaan kurikulum dibagi dua :
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, yang
dalam hal ini ditangani oleh kepala sekolah.
b.
Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang dalam hal ini dibagi dan ditugaskan langsung kepada para guru.
c.
Peran-peran penting pada manajemen pelaksanaan
kurikulum adalah :
a
Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran.
d. Kepala sekolah dalam kepemimpinan bersama.
e. Kepala Departemen atau Wakil Kepala Sekolah
dalam Manajemen Kurikulum.
3. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum
Supervisi atau pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data
yang tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka
waktu tertentu oleh pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum.
Secara garis besar pemantauan kurikulum bertujuan untuk mengumpulkan seluruh
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
4. Penilaian Kurikulum
Penilaian kurikulum atau
evaluasi kurikulum merupakan bagian dari sistem manajemen. Evaluasi bertujuan
untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk penentuan keputusan
mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti.
5. Perbaikan Kurikulum
Perbaikan kurikulum sangat dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian supaya dapat
memenuhi permintaan. Perbaikan kuikulum intinya adalah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, yaitu proses dan
produk.
6. Sentralisasi dan Desantralisasi Kurikulum
Manajemen sentralisasi dan desantralisasi
adalah memusatkan semua wewenang kepada sejumlah kecil manager atau yang berada di suatu puncak pada sebuah
struktur organisasi. Kelemahan sistem ini adalah dimana sebuah kebijakan dan
keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah
pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lama.[5]
C. Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum
Sukmadinata menjelaskan bahwa terdapat lima
prinsip umum dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1
Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi artinya
prinsip kesesuaian. Prinsip ini ada dua jenis, yaitu relevansi eksternal
artinya kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang
ada pada masa kini maupun kebutuhan yang diprediksi untuk masa depan, dan
relevansi internal, yaitu kesuaian antar komponen kurikulum itu sendiri.
2
Prinsip Fleksibel
Prinsip fleksibel berarti
suatu kurikulum harus lentur (tidak kaku), terutama dalam hal pelaksanaannya.
3
Prinsip Kontinuitas
Prinsip Kontinuitas artinya kurikulum
dikembangkan secara berkesinambungan, yang meliputi sinambung antarkelas maupun
sinambung antar jenjang pendidikan.
4
Prinsip Praktis dan Efisiensi
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan
prinsip praktis, yaitu dapat dan mudah diterapkan di lapangan. Kurikulum harus
bisa diterapkan dalam praktik pendidikan, sesuai dengan situasi dan kondisi
tertentu.
5
Prinsip Efektivitas
Prinsip ini menunjukkan pada suatu pengertian bahwa kurikulum selalu
berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin dicapai.[6]
Menurut Dedi Arik
Kurniawan dalam blogspotnya manajemen kurikulum memiliki beberapa prinsip,
yaitu :
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam
kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum.
2. Demokrasi, pelaksanaan manajemen kurikulum
harus berasaskan pada demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksanaan dan
subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab.
3. Kooperatif, dalam mencapai suatu kegiatan
manajemen kurikulum harus ada rasa kerja sama dengan baik untuk menghasilkan
tujuan yang diinginkan.
4. Efektif dan efesiensi, dalam menjalankan suatu
kegiatan didalam manajemen kurikulum harus dilaksanakan dengan efektifitas dan
efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum.
5. Mengarahkan pada visi, misi, dan tujuan yang
telah di tetapkan.
Demikian beberapa prinsip manajemen kurikulum
yang jika kita perhatikan semuanya mengarahkan pada kegiatan yang mampu
menghasilkan suatu capaian yang diinginkan dengan mensinergikan semua komponen
yang ada didalamnya.[7] Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu
dipertimbangkan kebijaksanaan pemerintah maupun Departemen Pendidikan, seperti
USPN No. 20 Tahun 2003, kurikulum pola nasional, pedoman penyelenggaraan
program, kebijaksanaan penerapan Manajemen Berbasis Sekolah, kebijaksanaan
penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, keputusan dan peraturan
pemerintah yang berhubungan dengan lembaga pendidikan atau jenjang/ jenis
sekolah yang bersangkutan.
Dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum berjalan dengan efektif,
efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman
belajar, maupun komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi dari manajemen
kurikulum di antaranya sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun
komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan
efektif.
2.
Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang
maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya
melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan
kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3.
Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang
dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan
dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4.
Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang
professional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru
maupun aktivitas siswa dalam belajar.
5.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar
mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi
antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan
demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan.
Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan
pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya dukungan kondisi positif
yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
6.
Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu
pengembangan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan
melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar
perlu disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan daerah
setempat.[8]
KESIMPULAN
Manajemen adalah
melakukan pengelolaan sumber daya yang memiliki oleh sekolah atau organisasi
yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran
yang dilkukan dengan sistematis dalam suatu proses.sedangkan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu. Jadi, manajemen kurikulum adalah suatu sistem
pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum sebagai berikut:
1.
Manajemen Perencanaan Kurikulum.
2.
Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan Kurikulum.
3. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum.
4.
Penilaian kurikulum.
5.
Perbaikan Kurikulum.
6.
Sentralisasi dan Desantralisasi Kurikulum.
Prinsip-prinsip manajemen kurikulum
1.
Produktivitas.
2.
Demokrasi.
3.
Kooperatif.
4.
Efektivitas dan efesiensi.
5.
Mengarahkan pada misi, visi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dakir.
2004. Perencanaan Dan Pengembangan
Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.
Jahja, Yudrik, dkk.
2005. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Raudlatul Athfal. Jakarta: Departemen Agama RI.
Oviyanti, Fitri,
dkk. 2015. Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran. Palembang: Noer
Fikri.
Rusman. 2009. Manajemen
Kurikulum. Seri II: Jakarata: PT.
Raja Grafindo Persada.
Tim Pengembang
MKDP. 2013. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Makalah bagus gan
BalasHapusbisa di download ngak?
BalasHapus